MENYELAMI PEDAGANG KAKI LIMA IBUKOTA JAKARTA

17/10/2019, Jakarta sebagai ibukota negara tidak terpisahkan dari hiruk pikuk pedagang kaki lima yang ingin mengais rezeki dari masyarakat kelas menengah.



Selama dua malam di Jakarta saya selalu menyempatkan makan di warung pinggir jalan. Hari ini saya menyelami seorang Bapak pedagang lutisan mengaku bernama Kasim asal dari Kuningan tinggal di jalan Gajah Mada Jakarta Pusat. 

Pak Kasim menjalani jualan lutisan ini sudah berjalan 30 tahun. Dari jualan lutisan ini untuk membiayai hidup keluarganya seorang istri dan tiga orang anak. Sehari-harinya dia berjualan di samping The Media Hotel & Tower Jln Gunung Sahari Jakarta Pusat. Saya iseng bertanya pendapatannya per hari. Pengakuan beliau kalau musim rame bisa 200.000 tapi kalau musim sepi 150.000 bahkan 100.000.

Dalam hati saya penasaran bertanya apakah pendapatan segitu tinggal di ibukota cukup untuk biaya hidup sehari-hari? Dengan polos beliau menjawab; hidup itu sudah ada yang mengatur mas, yang penting kita berusaha dan bersyukur berapa pun yang di dapat. Spontan pun aku membeli lutisannya 2 kotak mika besar. 

Dia pun balik bertanya, mas beli banyak buat siapa? Saya bilang, buat larisin dagangan pak Kasim. Alhamdulillah malamnya adik ipar dan keponakan ku datang ke hotel. 


Ya udah saya suguhin mereka makan lutisan. Lutisannya habis juga. Terimakasih pak Kasim engkau telah memberikan pelajaran berharga untuk ku hari ini bahwa Allah sudah menjamin rezeki untuk kta semua. Asalkan kita selalu merasa cukup dan selalu bersyukur kepada Allah SWT.


0 Komentar